Atase
Pertahanan RI di Moskow Kolonel Untung Surapati berharap kerjasama
Rusia-RI di 2016 ini akan terus meningkat. Pernyataan ini disampaikan
Athan kepada GATRAnews pada malam ramah tamah menyambut Tahun Baru di
Kedubes Indonesia di Moskow.
Setiba di Moskow, kata Untung,
delegasi RI diterima dengan baik di Kementerian Pertahanan Rusia dimana
terjadi pembicaraan bertema peningkatan kerjasama militer dan pertahanan
dan berlangsung dalam suasana yang sangat bersahabat.
Pemerintah
Indonesia melalui Kementrian pertahanan sudah memutuskan untuk membeli
satu squadron pesawat tempur Rusia SU-35, suatu pesawat tercanggih,
supermanuvre dan serba guna yang dapat menyerang sasaran baik di udara
maupun di permukaan, termasuk pada ketinggian rendah.
Panjangnya landasan untuk take off cukup 400-450 meter. Kecepatannya 3600 per jam, tingginya (langitan)18.000 meter.
Kemungkinan
pada tahun ini Menteri Pertahanan RI Jendral TNI (Purn) Ryamizard
Racudu akan melakukan kunjungan kerja ke Moskow dan tentunya akan ada
pembicaraan lebih lanjut mengenai keinginan Indonesia untuk membeli
pesawat tempur Su 35 tersebut.
Apabila Indonesia positif untuk
membeli SU-35 maka tentu saja prosesnya akan ditindaklanjuti dengan MOU
dan Kontrak dimana didalamnya akan juga membahas proses pendidikan dan
pelatihan baik Pilot maupun teknisi yang akan mengawaki pesawat
tersebut.
Kemungkinan untuk pengiriman SU-35 ke Indonesia akan
dilakukan secara bertahap sampai dengan jumlah total pesawat yang
dipesan Indonesia.
Ditanya mengenai kerjasama di bidang
kerjasama antara AL dan Angkatan Bersenjata Laut Rusia maka Athan
Surapati menerangkan, bahwa ada kemungkinan bagi Indonesia untuk membeli
kapal selam Rusia kelas Kilo, dimana sebelumnya juga sudah pernah
dibicarakan kemungkinan pembelian kapal selam tersebut.
Pada
saat menjadi Asrena Kasal, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi pernah
berkunjung ke Rusia untuk melihat fasilitas pembuatan kapal selam Rusia
dan tentu saja apabila memang ada rencana pembelian Kapal selam dari
Rusia maka akan ada kunjungan lainnya ke Rusia.
Menjawab soal
kemungkinan Indonesia membeli kompleks antiserangan udara S-300 atau
S-400 yang sudah dipasok Rusia keluar negeri maka Kolonel Untung
Surapati menjawab singkat: “everything is possible”.
Menyangkut
soal kunjungan baru-baru ini barisan kapal perang-perang Rusia ke
Tanjung Periuk menjelang Tahun baru, maka Untung mengatakan bahwa yang
terpenting sekarang selain pertukaran kunjungan kapal militer ialah
tetap adanya rasa saling percaya antara Tentara Nasional Indonesia dan
Angkatan Bersenjata Rusia.
Adapun peningkatan kerjasama di
bidang militer lainnya Athan Surapati menyatakan harapan, bahwa
sebaiknya disamping pasokan senjata Rusia ada juga transfer of teknologi
Rusia kepada Indonesia sampai produksi bersama baik suku cadang maupun
senjata itu sendiri di bumi Indonesia. [
Sidimpuan Online]