Menhan Indonesia Purnomo Yusgiantoro dan Menhan India A.K. Antony
menggelar pertemuan perdananya di Jakarta. Dalam pertemuan itu, Antony
tampak gencar membahas isu keamanan laut.
"Sejarah menunjukkan, hubungan Indonesia dan India sangat erat, kita
juga dekat secara kultural. Kedua negara ini memainkan peranan penting
dalam penciptaan perdamaian dan stabilitas," ujar Antony, di Kementerian
Pertahanan RI, Jakarta, Selasa (16/10/2012).
Selain membahas isu terorisme, Antony menggaris bawahi isu keamanan
maritim yang selama ini terancam dengan insiden perompakan. Keamanan
maritim sangat penting lantaran 90 persen arus perdagangan melewati
laut.
"Beberapa ancaman maritim adalah pembajakan, trafficking dan sejumlah
ancaman baru yang kian bermunculan. Keamanan maritim sangat krusial dan
kita membutuhkan kerja sama untuk hal itu," ujar Antony.
Pertemuan bilateral antar-menhan itu merupakan kelanjutan The 3rd
Indonesia - India Joint Defence Cooperation Committee (JDCC) yang
dihadiri Sekretaris Jenderal Kemhan kedua negara tersebut. Dalam
pertemuan JDCC, kedua negara berhasil meningkatkan kerja sama
pertahanan.
Pada April 2013 mendatang, Menhan Purnomo juga akan berkunjung ke India
untuk hadir dalam pertemuan bilateral kedua. Menhan Purnomo pun turut
mengajak India ikut serta dalam latihan kontra-teror yang digelar di
Indonesia dalam kerangka ASEAN Defence Ministerial Meeting (ADMM) Plus
pada September 2013.
India Tawarkan Senjata Kaliber Besar dan Truk Militer
Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, Selasa (16/10) setelah menerima
kunjungan kehormatan Menteri Pertahanan India, Shri AK Antony beserta
rombongan di gedung Kemenhan Jakarta, menyampaikan keterangan persnya
kepada wartawan, tentang misi dan tujuan dari diadakannya kunjungan
kedatangan Menhankam India ke Jakarta, dalam rangka melakukan Meeting
Bilateral Indonesia - India dengan Menhankam, Purnomo Yusgiantoro
beserta jajaran pejabat Kemenhankam TNI kedua negara.
Menhan menjelaskan, dari hasil pertemuannya, "kita baru saja
melaksanakan bilateral meeting dengan Menteri pertahanan India, Shri AK
Antony. Kita bertukar pikiran mengenai masalah Internasional di sekitar
kita, nanti akan di jelaskan lagi oleh Sekjen, Marsekal Madya Earis
Harianto. Dalam meeting tahap awal antara Sekjen kemenhan, pak Earis
Harianto dan Secretary Maisteri dari India tadi. Sudah banyak yang kita
bahas, diantaranya: kerjasama Maritim, Security dan keamanan lainnya,"
ujar Purnomo.
Sekjen Kemenhan, Marsekal Madya Earis Harianto mengatakan, "Dalam
meeting bilateral tadi, kita telah membahas kerjasama Sharing
Information, Schering Intelijen, Officer Iterpres, tawaran dari dari
pihak India tentang Amunisi Kaliber Besar dan mesin-mesin truk, serta
mesin untuk Kendaran tempur, juga telah kita diskusikan," jelasnya.
Sedangkan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigjen
Hartind Asrin mengatakan, "Indonesia juga tidak ketinggalan dalam
menawarkan produk industri pertahanan dalam negeri kepada India,
diantaranya yang kita ditawarkan yaitu: pesawat CN 235, kapal Landing
Platform Dock 125m, panser Anoa, dan senjata-senjata lainnya. Dalam hal
ini, mereka juga meresponnya dengan positif, mereka juga tahu bahwa
industri pertahanan Indonesia juga bagus," pungkas Hartind Asrin.
India Belum Tawarkan Misil untuk Indonesia
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Brigjend TNI Hartin Asrind
mengatakan, sampai saat ini India belum menawarkan misilnya ke
Indonesia. Namun tak menutup kemungkinan Indonesia akan membeli misil
dari Negeri Bollywood.
Dalam pertemuan bilateral Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo
Yusgiantoro dan Menhan India AK Antony, India merespons baik tawaran
kerja sama militer dengan Indonesia. Indonesia pun menawarkan
produk-produk dari PT Dirgantara Indonesia. Namun pembahasan mengenai
misil belum bergulir.
"India punya misil tapi mereka belum menawarkan ke kita. Kalau memang
bagus ya kita beli," ujar Hartin di Kementerian Pertahanan Indonesia,
Jakarta, Selasa (16/10/2012). Hartin turut menambahkan, India merupakan
negara dengan kekuatan angkatan udara yang baik. Negeri Bollywood itu
juga menjadi konsumen utama bagi jet Sukhoi buatan Rusia.
India dan Indonesia juga akan mengembangkan kerja samanya di bidang
pertahanan dan produksi industri militer, mengingat baiknya perkembangan
industri pertahanan negara tersebut. okezone.com