Indonesia
patut berbangga. Pasalnya, alat utama sistem persenjataan (alutsista)
produksi Indonesia, ternyata diminati negara-negara luar.
Untuk
kendaraan tempur misalnya, yang diproduksi PT Sentra Surya Ekajaya
(SSE), tanpa banyak terekspos produknya sudah dipakai TNI Angkatan
Darat dan Angkatan Laut, serta digunakan militer Srilanka.
Begitupun
dengan alutsista buatan dalam negeri lainnya, ternyata diminati
sejumlah negara dari luar. Hal itu dapat terlihat banyaknya peminat di
ajang Indo Defence Expo and Forum 2012 yang memamerkan alat utama
sistem senjata (alutsista) dalam negeri, tanggal 7-10 Nopember 2012.
Indo
Defence Expo and Forum 2012 cukup memberikan dampak berarti bagi
pengenalan dan pemasaran produk mereka. Melalui kegiatan dwitahunan
berharap bisa meningkatkan peluang bagi industri pertahanan dalam negeri
untuk lebih berkembang.
Menurut Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Kolonel Kav Bambang Hartawan sebagaimana dirilis Seputar Indonesia,
secara umum target penyelenggaraan Indon Defence 2012 tercapai dilihat
dari tingkat partisipannya yang cukup banyak sehingga memberi
kesempatan Indonesia untuk sharing dengan negara lain dalam bidang
promosi industri pertahanan. “Lewat ini kita juga diakui di dunia,
tidak saja di Asia, sebagai penyelenggaran expo produk pertahanan,”
katanya di Jakarta,kemarin.
Bambang
menerangkan,expo pertahanan berbeda dengan expo produk-produk lainnya
seperti furniture,misalnya. Expo semacam ini tidak bisa diketahui nilai
transaksi karena pengadaan alat pertahanan membutuhkan proses yang
panjang dan dipengaruhi oleh kebijakan politik masing-masing negara,
baik penjual maupun pembeli.
Ajang
ini, lanjut dia, lebih tepatnya untuk menjembatani bertemunya produsen
dengan calon pembeli. “Kalau ada yang berminat, paling mereka
mendapatkan contact point. Selanjutnya yang berminat ini pasti akan
membicarakan dulu dengan pemerintahannya, kemudian mereka
menindaklanjuti sendiri,” terangnya.
Meski
demikian, kegiatan ini tetap memberi dampak positif secara ekonomi
maupun citra Indonesia. “Banyaknya orang asing itu juga membelanjakan
uangnya di sini. Ini juga membawa nama baik industri pertahanan kita
dan menunjukkan stabilitas keamanan kita meningkat,”imbuhnya.
Managing
Director PT Palindo Marine Harmanto mengungkapkan, selama kegiatan
berlangsung, banyak peminat yang ingin bekerjasama dengan perusahaannya
dalam penyediaan kapal. Sejauh ini sebagian besar peminat berasal dari
luar negeri.“Ada dari Malaysia ada dari Timor Leste,” katanya
mencontohkan.
Dia
menuturkan,sejak dibuka pada 7 November dan ditutup 10 November
kemarin, ada banyak kunjungan ke stan perusahaannya.“ Kunjungan dari
luar negeri juga banyak jadi kita bisa mempromosikan produk kita. Kita
ada target (kerja sama) tapi tentu itu tidak bisa langsung di sini
karena ini bukan barang kecil,”katanya.
Menurut
Operation Manager PT SSE David Agahari,pada ajang ini PT SSE juga
memerkenalkan produk terbaru tak mau kalah dengan PT Pindad yang
merupakan industri pertahanan milik pemerintah. Kendaraan tempur yang
diproduksi PT SSE juga memiliki kemampuan seseuai kebutuhan TNI,
misalnya antipeluru dan memiliki kemampuan manuver yang baik.
Rantis Komodo
Di
hari terakhir pameran, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyempatkan
diri untuk mengunjungi pameran sekaligus menamai produk kendaraan
taktis (rantis) buatan PT Pindad.
“Kendaraan
taktis karya putra-putri Indonesia yang, insya Allah, akan menjadi
kendaraan taktis yang handal, bisa bergerak di segala cuaca bertempur
di medan-medan Indonesia. Saya beri nama Komodo,”ujar SBY.
Nama Komodo dipilih karena binatang ini sangat perkasa dan populasinya hanya ada di Indonesia.
“
Semoga kendaraan taktis ini benar-benar handal,bisa bertempur dan
tentu membawa kemenangan dan kejayaan bagi Indonesia,” tambahnya.
Kendaraan Komodo ini menggunakan mesin diesel turbo intercooler memiliki transmisi manual enam maju satu mundur.
Kendaraan
yang terdiri dari beberapa varian itu memiliki deferensi lock sehingga
memiliki kemampuan offroad yang baik. Badan kendaraan taktis ini
mengunakan body monocoque dan memiliki ketahanan terhadap tembakan
senjata 7,62 mm.
http://bugisposonline.com
Labels: Defense