1.169 Prajurit TNI Diberangkatkan ke Lebanon


Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono melepas 1.169 prajurit TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda (Konga) untuk melaksanakan tugas menjaga perdamaian di Lebanon dalam misi UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon).

Berdasarkan keterangan tertulis Puspen TNI yang disampaikan Kadispenum Puspen TNI Kolonel Minulyo Suprapto yang diterima di Jakarta, Rabu (21/11), pelepasan dilakukan dengan upacara militer di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Rabu (21/11).

Adapun prajurit yang diberangkatkan terdiri dari 850 personel Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-G dipimpin Mayor Lucky Avianto, 75 personel Military Police Unit (MPU) Konga XXV-E dipimpin Letkol Subiyakto, 150 personel Force Protection Company (FPC) Konga XXVI-E2 dipimpin Mayor Yuri Eliyas, 50 personel Satgas Force Headquarter Support Unit (SFQSU) Konga XXVI-E1 dipimpin Kolonel Karmin, 6 personel Satgas CIMIC TNI Konga XXXI-C dipimpin Letkol Ilyas, 18 personel Satgas Military Community Outtreach Unit (MCOU) Konga XXX-C dipimpin Mayor Nasrul, 9 personel Satgas Level 2 Hospital XXIX-E dipimpin Letkol dr Paulus Supriyono, dan 11 personel Milstaf Seceast dipimpin Kolonel Rezerius.

Dalam amanatnya, Panglima TNI mengatakan, Dewan Keamanan PBB pada 23 September telah memperbaharui mandat bagi pasukan pemeliharaan perdamaian PBB di Lebanon hingga 2013, dengan tujuan untuk memastikan pencapaian stabilitas di Lebanon dan memastikan tidak ada tindakan intimidasi terhadap pasukan sementara PBB di Lebanon-United Nations Interim Force in Lebanon/UNIFIL.

Dipahami bahwa pembaharuan mandat PBB tersebut terjadi di tengah kekhawatiran meningkatnya dampak dari konflik yang telah terjadi selama 17 bulan di wilayah tetangga Lebanon, yaitu Suriah.

Berangkat dari kondisi dan perkembangan situasi Lebanon dan Timur Tengah, Panglima TNI meminta para prajurit TNI memelihara dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa, memahami dan menguasai secara benar aturan pelibatan dan prosedur tetap, mencermati setiap perkembangan situasi di wilayah penugasan dan laksanakan analisa secara cerdas untuk mengambil keputusan secara tepat dan cepat, serta menghormati etika sosial, adat istiadat serta kearifan lokal masyarakat setempat.

"Jaga dan tingkatkan soliditas dan solidaritas sesama prajurit TNI dan tingkatkan komunikasi dengan prajurit negara lain yang mengemban misi PBB yang sama."

Panglima TNI mengingatkan, keberadaan prajurit Konga di daerah operasi adalah sebagai duta TNI dan bangsa Indonesia. Untuk itu, seluruh prajurit berkewajiban menjaga nama baik bangsa Indonesia dan TNI. 
http://www.mediaindonesia.com

Labels: