Sejak kemerdekaan RI, baru kali ini TNI Angkatan Darat (AD) akan
memamerkan senjata andalannya kepada masyarakat di Monumen Nasional
(Monas) pada Sabtu 6 Oktober 2012 sampai Senin 8 Oktober 2012.
Panser Anoa buat Pindad ikut dipamerkan memeriahkan HUT TNI di Monas – Yogy
“Semua senjata canggih kami pamerkan, kecuali tank Leopard yang masih
dalam perjalanan via laut,” cetus Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad)
Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dalam temu dengan para pemimpin
redaksi media massa nasional yang juga dihadiri Pemred Pos Kota, Joko Lestari, Kamis (4/10).
Kasad mengatakan, pameran memperingati HUT TNI ke-67 ini bertujuan
untuk menunjukkan kepada masyarakat berbagai jenis alutsista yang
digunakan TNI AD. Sekaligus memperingati hari ulang tahun (HUT) TNI
ke-67.
“Kami ingin tunjukkan kepada masyarakat bahwa uang mereka memang
dipergunakan membeli senjata andalan bangsa dan negara,” katanya.
Tank Scorpion AMX-13 dari Prancis milik TNI – Yogy
Ia menuturkan, dalam pameran ini akan ditampilkan juga berbagai
alutsista produksi dalam negeri yang digunakan TNI AD. Misalnya, aneka
jenis senjata produksi PT Pindad yakni SS1 dan SS2 yang masing-masing
terdiri dari sejumlah varian.
Selain itu ada beberapa alutsista terbaru dari artileri medan
(Armed), seperti multiple launcher rocket system (MLRS)/Astros dari
Brasil dan Meriam 155 mm/Caesar buatan Perancis.
Senjata armed yang lama juga dipamerkan, seperti Meriam 76/Trk buatan
Yugoslovakia, Meriam 155/FH 2000 buatan Singapura, dan Meriam 105 AMX.
Untuk senjata kavaleri, TNI AD memamerkan Tank Scorpion, AMX-13, Panser
VAB NG buatan Pindad, Panser V 150, dan Panser Anoa.
Senjata artileri pertahanan udara (Arhanud) yang dipamerkan, yakni
Meriam 40 mm L-70, Meriam 23 mm/Giant Bow dari China, Meriam Grom
Composite dari Polandia, dan Meriam RBS 70 dari Swedia.
Tak hanya itu, deretan alutsista penerbangan angkatan darat
(Penerbad) juga turut serta, di antaranya helikopter serbu Bell 412 dan
MI-17. Ada juga helikopter serang, seperti MI-35P dan Bolcow.
http://www.poskotanews.com
Labels: Defense, Indonesia
