Tim Patroli Indobatt yang
dipimpin oleh Lettu Inf Kukuh terkena ledakan roadside bomb saat
melaksanakan patroli kendaraan di jalan menuju Markas FCR Perancis UN
Posn 9-10.
Dalam peristiwa itu dari satu kendaraan tempur yang digunakan rusak parah, dan dua orang terluka.
Satu
orang luka parah mengalami luka bakar dan pendarahan di perut serta
luka di beberapa bagian tubuh, korban di evakuasi dengan Helikopter ke
Level III Hospital Naqoura, sedangkan satu orang mengalami luka sedang,
patah tulang pada kaki kanan dan luka di beberapa bagian tubuh di
evakuasi ke Level II Hospital Chinmedcoy Sektor Timur.
Peristiwa
itu bukanlah kejadian sebenarnya, ini merupakan skenario latihan
gabungan yang dilaksanakan prajurit Indonesian Batallion (Indobatt)
bersama dengan prajurit Force Commander Reserve (FCR) dari Perancis dan
Staf Kesehatan Markas UNIFIL, dalam rangka menguji penetapan SOP
(Standar Operasional Prosedur) pelaksanaan evakuasi korban anggota
UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon), latihan dilaksanakan
di Compound Perancis, Minggu (21/10/2012).
SOP
baru yang diujikan ini merupakan pembaharuan dari SOP Casevac yang
telah ada sebelumnya, dimaksudkan untuk meningkatkan evektivitas,
efisiensi, dan waktu respon (respon time) dari pihak-pihak yang tekait
pada saat terjadinya kecelakaan/accident di lapangan yang membutuhkan
evakuasi segera, baik melalui jalan darat maupun evakuasi udara.
Adapun
pihak-pihak yang terlibat dalam latihan ini, antara lain Indobatt
sebagai Tim Patroli, FCR (Force Commander Reserve) Frenchbatt, FMT
(Forward Medical Team) Frenchbatt (Perancis), Level II Hospital
Chinmedcoy (China) Sektor Timur, AMET (Air Medical Evacuation Team)
Italbatt (Italia), JOC (Joint Operation Centre) Naqoura, CMO (Chief
Medical Officer) dan FMO (First Medical Officer).
Ikut
hadir mengawasi jalannya latihan Chief Medical Officer (CMO) UNIFIL,
Mr. Florin Paul MD, PhD, MPH, Letkol Kes Abdul Goni Medical Planner,
Kasiops Indobatt Kapten Inf Risa, Dokter Satgas Lettu Kes dr. Iwan
Juniarto dan Pasiops Lettu Inf Budi Prakoso.
www.inilah.com
Labels: UN