Masing-masing Matra Dapat Tambahan Alutsista

gambar ilustrasi

Sampai saat ini, Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus membidik beberapa jenis Alutsista guna mencapai target kekuatan pokok minimum (MEF).

Berbagai jenis alat utama sistem senjata (alutsista) diakui telah masuk dalam list rencana maupun proses pengadaan. Masing-masing matra akan mendapat tambahan alutsista yang cukup signifikan hingga 2014.

Menurut Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, pemerintah tidak memprioritaskan matra tertentu saja untuk dipekuat dengan menomorduakan matra lain.

"Masing-masing sudah punya prioritas, Angkatan Darat punya, Angkatan Laut punya, Angkatan Udara punya. Itu yang kita laksanakan," katanya usai menyaksikan gladi resik kegiatan HUT TNI di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu (3/10/2012).

Agus mengaku, anggaran untuk pertahanan terus bertambah dari semula sebesar Rp64,4 triliun pada 2012, menurut rencana akan naik menjadi Rp77,7 triliun pada 2013. "Ini suatu hal yang sangat menggembirakan," ujarnya.

Untuk daftar pengadaan di matra darat, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo menyebut, tank tempur utama akan datang pada November mendatang sekitar 44 unit.

"Kita akan beli multi launcher rocket system (MLRS) dua batalyon, meriam caesar 155 mm dua batalyon," bebernya.

Selain itu, juga akan dibeli mistral anti-pesawat terbang sebanyak satu batalyon. Ada pula tank untuk infanteri.

Sedangkan di matra laut, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno menyebut, pihaknya konsisten pada rencana pengadaan tiga unit kapal selam dari Korsel.

"Kita beli tiga unit kapal fregate dari Inggris, dan kita akan beli satu skuadron helikopter anti-kapal selam yang jenisnya masih kita pilih," sebut dia.

Matra udara juga memperkuat alutsistanya. Menurut Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat, hingga 2014 pengadaan yang menjadi prioritas antara lain F-16 asal Amerika Serikat, Hercules dari Australia, dan Super Tucano.

"AU anggarannya paling kecil tahun 2012, sekitar Rp8 triliun. Itu termasuk untuk kenaikan gaji pokok, dan perawatan pesawat," imbuhnya.

Labels: