Sersan Dua (Serda) Johanis Kesnai dari Kodim 1624/Flores Timur yang
menjaga keamanan di lokasi perang tanding antara warga Lewonara dan
warga Lewobunga, di Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur,
harus menjadi korban. Kesnai terkena panah pada kaki kanan saat
melakukan tugas pengamanan, Rabu (3/10/2012) sekitar pukul 06.00
Wita.
Kesnai langsung dilarikan ke Puskesmas Adonara untuk mendapat
perawatan tim medis. Tim medis berhasil pencabut anak panah dari paha
korban dan saat ini kondisinya sudah membaik.
Perang tanding antar
warga kedua desda memperebutkan lahan di Riangbunga yang dibangun
perumahan. Perang itu mulai berkecamuk Senin (1/10/2012) hingga Rabu
oagi masih terlihat riak-riaknya.
Warga kedua desa tersebut berperang hanya dengan jarak 50 hingga 100
meter yang berlokasi di sekitar lapangan bola kaki atau sekitar SMAN I
Adonara menggunakan segala macam peralatan senjata.
Akibatnya pada
Selasa (2/10/2012) dua korban menderita luka berat dan pada Rabu
(3/10/2012) satu anggota TNI terkena panah serta tiga rumah dibakar dan
beberapa lumbung makanan milik warga juga dibumihanguskan.
Dandim 1624/ Flores Timur, Letkol (Inf) R. Benny Arifin yang
dihubungi ke ponselnya, Rabu (3/10/2012), membenarkan ada anggotanya
terkena panah. Ia mengatakan, anggotanya terkena panah di kaki bagian
kanan, tetapi sudah mendapat perawatan tim medis di Puskemas Adonara.
"Panahnya sudah berhasil dicabut, dan kondisinya sudah membaik. Itulah
resiko prajurit," katanya.
Arifin mengatakan kondisi saat ini sudah mulai membaik. "Bentrokan
antara warga dua desa itu bisa kita redam bersama polisi dan
pemerintah,"katanya.
Menurutnya, TNI bersama polisi menjadi mediator kedua kubu untuk
menggelar pertemuan di Gedung Susteran Adonara Timur yang rencananya
akan dihadiri oleh bupati dan tokoh adat lainnya. "Rencananya hari ini,
Kamis (4/10/2012) akan dilakukan pertemuan antar tokoh masyarakat dua
desa yang bertikai," katanya.
Kapolres Flores Timur, AKBP Wahyu Prihatmaka yang dihubungi ke
ponselnya, Rabu (3/10/2012), mengatakan suasana sudah kembali normal.
Mengenai solusi damai dan rencana pertemuan, Wahyu enggan menjawabnya.
Sementara Bupati Flotim, Yoseph Lagadoni Herin mengatakan, pemerintah
terus melakukan negosiasi dan mengambil langkah-langkah yang telah
disusun sebelumnya. "LP2EP telah menyusun konsep penanganan perdamaian
kedua kubu yang berperang. Kita berharap dalam pertemuan solusi-solusi
yang ditawarkan dapat diterima dua belah pihak,"katanya.
Informasi yang dihimpun Pos Kupang menyebutkan, pihak Lewonara
menerima adanya negosiasi damai, namun meminta dibuat perjanjian agar
warga Lewobunga membuat pengakuan atas tanah yang kini dibangun
perumahan adalah milik Lewonara atau membongkar perumahan tersebut.
Jika tidak maka perang akan berlanjut. Sementara pihak Lewobunga akan
tetap bertahan atas lokasi tersebut menjadi milik Lewobunga.
Kasubag Humas Polres Flores Timur, Iptu I Nyoman Supartha yang
dihubungi pertelepon semalam mengatakan, suasana mulai kondusif. Untuk
mengantisipasi bentrokan yang lebih besar, jajaran Polres Flotim
mendapat tambahan satu pleton Dalmas dari Polres Sikka. Penambahan
anggota ini untuk menjaga hingga suasana betul-betul kondusif.
http://www.tribunnews.com/2012/10/03/anggota-tni-terkena-panah
Labels: Indonesia